Menjadi
seorang AsLab belum pernah terbayangkan oleh gue sebelumnya. Bagaimana tidak,
gue udah ditolak dua kali saat melamar menjadi Asisten Perpustakaan dan Asisten
Lab Manajemen Menengah. Tapi gue gak putus asa, karena banyak kesempatan asal
ada kemauan.
Sebenarnya menjadi Asisten Lab bagi gue
adalah mencari pengalaman baru diluar perkuliahan, dimana kita mempunyai
kewajiban, melatih diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan
berbicara di depan umum. Hal tersebut berguna, agar kelak kita dapat
mengembangkan kreatifitas yang sebelumnya pernah di asah, menjadi lebih baik
lagi.
Asisten Lab mempunyai tugas seperti
menyampaikan materi kepada praktikan (yaitu orang yang menerima materi kuliah),
memberikan nilai saat di Lab, menginput data absen, mengecek kelengkapan tugas
yang sebelumnya diberikan, dan lain-lain. Dan menurut gue, menjadi Asisten itu
menarik, makanya gue mencoba untuk melamar (kembali) untuk menjadi seorang
Asisten.
Pemberitahuan bahwa Lab Akuntansi
Menengah membuka lowongan udah gue ketahui 1 bulan lebih sebelum deadline. Tapi
karena faktor takut ditolak (lagi), gue belum berani memberikan berkas yang
dibutuhkan.
Setelah mendapat informasi dari Kakak
PJ Lab Ak-Men sewaktu semester 4, bahwa penerimaan Lab Ak-Men diperpanjang
sampai 4 Juli, dan penerimaan Asisten tersebut berdasarkan perwakilan yang
terbaik dari kelas, dan tidak perlu takut bersaing dengan kelas unggulan, maka
gue pun segera mengajak V untuk memberikan berkas pada saat H-2 deadline.
Setelah menaruh berkas di Lab Ak-Men, gue kembali mengajak V untuk sekalian
menaruh berkas lamaran di Gedung Sekretariat Dosen untuk menjadi Staff
Monitoring Barcode, walaupun deadline-nya masih 1 bulan lagi atau sampai 15
Agustus 2015.
Satu bulan kemudian, tepatnya setelah
libur Idul Fitri dan Ujian Akhir Semester, dua buah pesan sampai ke gue yang
memberitahukan bahwa Tes Tulis Barcode akan dilaksanakan pada 18 Agustus jam
08.00 dan Tes Tulis Lab Ak-Men dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus jam 09.00.
Dengan berbekal keyakinan dan mempelajari
tes-tes potensi akademik, gue berangkat ke Kampus D. Setelah bertemu V, gue
menunggu tes tulis berlangsung. Tak berapa lama, kami pun disuruh masuk ke
ruang kelas dan mengerjakan tes tulis dalam waktu 60 menit.
Tes tulis berakhir, pengumuman seleksi
tes tertulis akan diumumkan di web. Gue dan V pulang ke rumah, walaupun tidak
percaya diri karena tes lumayan susah, tapi gue kembalikan lagi kepada Allah,
karena setelah kita berdoa dan berusaha, saatnya berpasrahkan semuanya kepada
Sang Pengatur Rezeki. Karena rezeki tak akan pernah tertukar bagaimana pun
bentuknya.
Malam harinya, gue belajar untuk
persiapan tes tulis Ak-Men. Ada perasaan malas karena takut ditolak lagi
seperti yang sebelumnya. Gue cuma coba mempelajari kembali dasar-dasar
Perangkat Lunak Akuntansi seperti MYOB, Zahir dan DEA.
V pun demikian, ia mengatakan dirinya
malas untuk datang besok saat tes tulis di Lab Ak-Men, dan akan dipastikan dia
tak akan datang. Semakin malas lah gue gak bakal ada temennya nanti.
Pukul 23.30 V mengabarkan bahwa gue
lolos tes tertulis Barcode. Karena penasaran, gue coba cek web, dan
Alhamdulillah gue lolos tes tertulis, tapi tidak dengan V. Dan pada tanggal 20
Agustus gue harus mengikuti tes wawancara untuk tahap akhir penyeleksian staff
monitoring.
Gue semakin malas untuk datang ke Lab
Ak-Men. Karena yang gue tahu, sudah ada 3 perwakilan dari kelas gue, ada S, G
dan A. S memiliki IPK yang lebih tinggi dari gue, dan dia mahir mengerjakan
software akuntansi. G dia memiliki wawasan yang baik dalam berbicara, karena
juga seorang BEM. Dan A, dia juga lumayan cerdas saat Lab Ak-Men berlangsung.
Lagi pula, gue udah diterima di Barcode, tinggal wawancara aja sih gampang.
*sombong. #Astagfirullah.
Ayah memberi nasihat agar gue dapat
mengerjakan tes tertulis dengan baik. Padahal dalam hati (boro-boro yah
belajar, seingetnya aja deh..) Dan karena dukungan orangtua yang tiada henti,
akhirnya aku berangkat menuju Kampus E. Sampai di parkiran gue ketemu F, yang
ternyata dia juga mendaftar menjadi calon As-Lab. Wah saingan nambah kata gue
dalam hati, makin down aja deh gue.
Gue menuju ke gedung 5, naik ke lantai
4 dan sampai diruang 545. (Lumayan juga kalau tiap hari naik ke lantai 4),
disana gue bertemu Intan, Ayu, Putri, Dede (mereka teman sekelas waktu tingkat
1), dan berharap kita semua mantan kelas 1EB15 dapat diterima di Lab Akuntansi
Menengah.
Tes tulis dibagi menjadi 2 Shift. Gue
mendapat shift pertama bersama G, Intan, dan Ayu. Dan F,S, Putri, dan Dede
mendapat shift kedua. Ujiannya lumayan mudah, karena soal gue masuk kategori
zahir, myob dan rekonsiliasi bank. Zahir dan myob mengerti, tapi kalau
rekonsil? Wassalam~
Pengumuman tes tulis akan diumumkan
pada jam 11.30, dan kalau gue lolos maka akan lanjut ke tes tutor. Dan
Alhamdulillah gue dan teman-teman gue lolos dalam tes tulis. Kita pun segera
istirahat dan sholat sambil menunggu giliran tes tutor pada jam 13.00
TES TUTOR DIMULAI~
Gue sebenarnya mulai deg-degan karena
akan berhadapan dengan kakak tingkat yang berperan sebagai praktikan yang susah
belajar. Diantara teman-teman gue, gue mendapat giliran pertama untuk tes
tutor. Dan benar, tingkah kakak-kakak itu membuat gue kesal karena nggak bisa
menjelaskan materi yang seharusnya disampaikan, untung gue punya trik jitu
membuat mereka diam dan memperhatikan gue haha.
Setelah tes tutor, gue diperbolehkan
pulang dan melihat hasilnya di web Ak-Men pada pukul 21.00. Dan gue mulai
berpasrah kembali kepada Allah, dan berpegang teguh bahwa rezeki tak akan
pernah tertukar. Seandainya gue diterima di Barcode atau Lab Ak-Men, gue akan
memilih yang terbaik jika memang ada rezeki gue disana.
Gue pulang kerumah dengan sedikit
harap-harap cemas. Malam hari pukul 20.30 F bbm gue, mengabarkan bahwa dari
kelas 2eb08 hanya gue dan G lolos dalam tes tutor. Alhamdulillah ya Allah.
Allah Maha Baik, Maha pemberi rezeki. Setelah mengecek dan memastikan gue ada
dalam list calon Asisten bersama Putri, Intan dan Dede, gue segera membicarakan
hal ini kepada Ayah. Apa yang harus gue pilih. Karena tes wawancara barcode
dilaksanakan hari kamis besok jam 8 di Kampus D, dan tes wawancara Lab Ak-Men
dilaksanakan besok pula jam 9 pagi di Kampus E. Dan gue dengan bangga hati
percaya bahwa gue akan diterima di Lab Ak-Men karena yang diterima sudah 30
orang dari depok, gak akan mungkin disaring lagi, Ayah pun berkomentar, tidak
ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Dalam hal pekerjaan, wawancara
menentukan hasil akhir apa seseorang layak atau tidak. Siapa tahu ada
pengurangan penerimaaan asisten. Gue segera beristighfar.
Setelah berbincang, Ayah mengembalikan
keputusannya kepada gue. Karena menurut Ayah, hati adalah jiwa yang paling
murni, dengan mengikuti hati semua akan berjalan sesuai dengan keinginan dan
kemampuan. Akhirnya gue memutuskan untuk datang ke Kampus D untuk wawancara
barcode berharap sebelum jam 9 gue sudah melakukan wawancara, lalu pergi ke
kampus E untuk wawancara Lab Ak-Men.
Namun nyatanya, pukul 09.00 pun tes
wawancara belum juga dimulai oleh panitia. Gue mulai gusar. Akhirnya dengan
kemantapan hati, dengan keyakinan diri, gue pergi meninggalkan kampus D menuju
kampus E, berharap dengan meninggalkan yang baik akan mendapatkan yang terbaik.
Karena rezeki tidak akan pernah tertukar, dan gue mencoba berpikir untuk
memberikan rezeki kepada yang berhak dibagian staff monitoring.
Sampai di kampus E, gue melakukan
wawancara, dan Alhamdulillah gue lolos tes wawancara. Dan sudah dinyatakan
menjadi seorang Asisten Laboratorium Akuntansi Menengah Universitas Gunadarma
bersama Putri, Intan, dan Dede. Sayang, teman gue G, dari kelas 2EB08 harus
berakhir ditahap terakhir.
Diterima menjadi seorang Asisten Lab
bukan berarti telah bebas melakukan hal apapun, namun itu adalah tahap awal
untuk mengemban tugas dalam menyampaikan materi sebaik-baiknya kepada
praktikan. Semoga ini merupakan langkah awal yang baik yang Allah berikan,
mengingat dua kali gue ditolak di Perpustakaan dan di Lab Ma-Men hihihi..
Banyak pelajaran yang dapat dalam tiga hari selama tes
barcode dan lab Ak-Men, yaitu:
1. Tidak
boleh mendahului kehendak Allah. Percaya boleh, tapi tidak boleh takabur. Namun
tetap yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.
2. Jangan
malas datang ke suatu tes. Karena kita gak akan tahu apa yang terjadi, bisa
saja ada rezeki kita disana dengan barengi usaha.
3. Jangan
sombong, berpikir bahwa kita tidak akan gagal dalam suatu usaha sebelum usaha
tersebut memberikan hasil.
4.
Tetap
ikhtiar, dan berdoa. Kembalikan segala sesuatunya kepada Sang Pemberi Rezeki..
5. Jalankan
Amanah dengan baik! Ketika sudah mendapatkan apapun yang kita inginkan, jangan
lupa untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik. Karena kita telah memilih
sesuatu lalu Allah kabulkan, maka kita harus jalankan sepenuh hati. Jangan
sembarangan saja, karena sudah tercatat bahwa ada tanggung jawab yang harus
dijalani.
6.
Jangan
mengeluh! Ketika kita sudah mengerjakan dengan sepenuh hati, tapi usaha atau
hasil yang kita dapatkan tidak sepadan, maka kembali ingat bahwa rezeki tidak
akan pernah tertukar, Allah yang memberikan maka harus disyukuri dan terima.
^^