Di penghujung tahun 2014 ini,
tepatnya bulan Oktober, pemerintahan era SBY akan tergeser seiring pemilihan
Presiden baru periode 2014-2019. Sepuluh tahun sudah, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono memimpin negara Republik Indonesia. Kepemimpinannya dinilai pro dan
kontra terhadap kebijakan-kebijakan yang beliau buat selama memimpin negeri
ini. Beberapa kebijakan yang dibuat menimbulkan komentar pedas dari rakyat. BBM
contohnya, kebijakan yang dibuat mendesak SBY harus kembali menaikan BBM dan
mengurangi subsidi.
Pada periode yang akan datang, agar kebijakan
tersebut tidak membebani pemerintahan baru, Susilo Bambang Yudhoyono diminta
berani menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi di akhir masa
kepemimpinannya.
Ekonom Bank Standard Chartered Fauzi Ichsan menilai
jika SBY tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintahan baru hanya
kedapatan beban warisan SBY. "Kalau (menaikkan harga BBM) dilakukan SBY,
pemerintah berikutnya tidak akan merasa terbebani," kata Fauzi diJakarta,
Selasa (25/3/2014).
Lebih lanjut Fauzi menuturkan, kenaikan harga BBM
bersubsidi perlu dilakukan mengingat asumsi makro ekonomi diprediksi meleset.
Kenaikan harga BBM bersubsidi akan menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) di ambang batas yang diperbolehkan Undang-undang, yakni 3
persen, akibat pelemahan nilai tukar rupiah.
"Dengan melemahnya rupiah, subsidi BBM meledak.
Asumsi masih (meleset) jauh. Untuk mematikan defisit APBN tidak lebih tiga
persen, subsidi BBM harus dipangkas," ungkapnya.
Dalam APBN 2014, asumsi nilai tukar rupiah sebesar
Rp 10.500 per dollar AS. Sementara itu, supiah hingga pekan keempat Maret 2014
masih fluktiatif. Kini, kurs berada di kisaran Rp 11.357 per dollar AS.
PROGRAM SUBSIDI UNTUK MASYARAKAT ERA SBY
1.
Nama Program :
Kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM.
2.
Konsep :
a.
Tujuan :
- Meningkatkan perekonomian Indonesia
Pembangunan
nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya digunakan untuk
memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan
untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.
- Penekanan terhadap APBN
Jika harga
BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah
akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat di
minimalisasi.
- Merangsang kreatifitas terhadap bahan bakar alternatif
Seiring
dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai macam bahan bakar
alternatif baru yang sudah dikenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar
Gas). Harga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga
bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk
menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya
akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan
pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya mobil listrik, mobil yang
berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
b.
Teknis
Operasional :
Berkaitan dengan adanya
kebijakan kenaikan BBM, masyarakat dituntut untuk berpikir realistis dalam
mengahadapi situasi tersebut. Karena dihapusnya, subsidi dari APBN, dapat
meningkatkan produktivitas kinerja pemerintah dalam kebijakan-kebijakan yang
lain.
3.
Hasil dari
Program :
Kebijakan
penyesuaian harga BBM jenis tertentu dilakukan pemerintah semata-mata untuk
menyelamatkan perekonomian bukan politik. Subsidi BBM yang hampir mencapai Rp
300 triliun sangat memberatkan anggaran pemerintah dan akan lebih baik jika
dipergunakan untuk kegiatan lain yang lebih menguntungkan rakyat.
”Setelah Pemerintah dan DPR RI menetapkan RAPBN-P 2013
menjadi APBN-P 2013. APBN-P ini amatlah penting bagi kita tidak saja untuk
menjaga kesehatan dan kesinambungan fiskal kita, APBN kita, tapi juga
perekonomian kita secara keseluruhan, sebagaimana kita pahami krisis ekonomi
global telah kita rasakan dampaknya pada perekonomomian kita, misalnya
menurunnya harga-harga komoditi dunia berakibat pada menurunnya penerimaaan
negara,” ujar Menteri Kordinator
Perekonomian, Hatta Rajasa mengawali sambutan dalam keterangan pers, Jumat
(21/6/2013) malam.
Sementara
itu Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menegaskan, bahwa
kebijakan penyesuaian harga BBM bukanlah menghilangkan subsidi. ”Sekarang subsidi tidak dihilangkan tapi
dikurangi subsdinya, negara berkewajiban memberikan subsidi kepda rakyat,
sekarang subsidinya dikurangi bukan dihapus. misalnya harga produksi premium
misalnya 9500 per liter dijual kemarin dengan harga 4500 itu berarti disubsidi
5000 per liter. nah sekarang dengan harga 6500 masih ada subsidinya 3000 per
liter, jadi masih ada susbsidi tapi berkurang subsidinya jadi biar jelas di
rakyat bahwa yang sekarang punya mobil dua, mobil satu, beli dengan 6500 jangan
merasa wah sudah tidak ada, masih dapat subsidi cuma subsidi 3000 sekarang,
dikurangi subsidinya,” tutur Wacik.
Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana
menyampaikan program kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat,
khususnya masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat mempertahankan tingkat
kesejahteraannya. Seperti dilansir dari laman Setkab, Sabtu (22/6/2013),
berikut program kompensasi dimaksud:
1) Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), yaitu
bantuan tunai sebesar Rp150.000 selama empat bulan untuk sekitar 15,5 juta
Rumah Tangga miskin dan rentan yang akan dibayarkan sebanyak dua kali, atau
Rp300.000 per pembayaran.
2) Tambahan alokasi beras dari program Beras untuk Masyarakat
Miskin (Raskin) sebanyak 15 kg per rumah tangga selama 3 bulan, yaitu Juni,
Juli, dan September 2013. Sehingga untuk bulan-bulan tersebut alokasi
beras per rumah tangga menjadi 30 kg.
3) Tambahan nilai bantuan dan jumlah cakupan siswa penerima
Bantuan Siswa Miskin (BSM) sehingga dari cakupan sebelumnya sebesar 8,7 juta
anak usia sekolah menjadi 16,6 juta anak usia sekolah.
4) Tambahan nilai bantuan untuk 2,4 juta rumah tangga peserta
Program Keluarga Harapan (PKH) dari rata-rata sebesar Rp 1,4 Juta per tahun
menjadi Rp 1,8 Juta per tahun.
5) Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur
(P4I) terdiri dari:
a. Program Infrastruktur
Permukiman yang mencakup 13.000 desa dan 1.200 kelurahan.
b. Program Sistem Penyediaan Air Minumyang mencakup 159 kawasan
di 28 provinsi, 341 kawasan perkotaan di 31 provinsi, dan 260 desa rawan air di
29 provinsi.
c. Program Infrastruktur
Sumberdaya Air di 27 provinsi rawan air.
Untuk dapat mengakses Program BLSM, RASKIN, dan BSM,
Pemerintah telah menerbitkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang dibagikan
secara langsung kepada 15,5 juta rumah tangga miskin dan rentan secara
bertahap.
4.
Saran :
Menurut
penulis, ada beberapa pertimbangan yang terjadi dari dampak kenaikan BBM. Dari
hasil penghilangan biaya subsidi BBM, pemerintah mendapat uang lebih besar untuk membiayai berbagai program yang
seharusnya langsung berdampak pada rakyat miskin, termasuk membiayai
pembangunan infrastruktur. Tapi kenyataannya, dampak tersebut tidak dirakaan
oleh rakyat miskin dan pembangunan infrakstruktur untuk menunjang investasi pun
tak kunjung terrealisasi malah hampir dikatakan tidak ada pembagunan
infrakstruktur dan sekarang malah menuju kepada deindustrilisasi .
Manajemen
Pertamina Harus Dirombak FSP BUMN Bersatu menilai, krisis energi di Indonesia
sebenarnya tidak lepas dari ketidakmampuan manjemen Pertamina untuk dapat
mencari sumber minyak baru di Indonesia serta menjalankan efisensi di
Pertamina. Akibatnya, Indonesia menjadi negara net importer BBM. Selain itu,
audit keuangan untuk pengunaan dana APBN untuk subsidi BBM yang dilakukan oleh
Pertamina dan Kementerian ESDM juga tidak jelas dan diduga banyak sekali
peyelewengan dalam pengunaan dana susbsidi BBM.
Jadi,
tegasnya, pemerintah seharusnya melakukan perombakan di manajemen Pertamina
dengan manajemen yang lebih mampu untuk melakukan efesiensi di Pertamina, dan
Menteri ESDM terutama dalam dana untuk
subsidi BBM dan mampu mencari
sumber-sumber minyak baru.
Sumber:
http://finance.detik.com/read/2013/06/12/171359/2271618/1034/sby-kembali-jelaskan-tujuan-pemerintah-naikkan-harga-bbm
https://www.facebook.com/kotacilacapindonesia/posts/375123139254984
https://www.facebook.com/kotacilacapindonesia/posts/375123139254984
http://www.antaranews.com/berita/383763/kenaikan-bbm-berdampak-positif-bagi-perekonomian
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1445
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1445
http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/6339-kenaikan-bbm-untuk-selamatkan-ekonomi-bukan-politik.html
http://economy.okezone.com/read/2013/06/22/20/825940/nih-program-kompensasi-kenaikan-harga-bbm
http://economy.okezone.com/read/2013/06/22/20/825940/nih-program-kompensasi-kenaikan-harga-bbm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar