Minggu, 25 Oktober 2015

MENCOBA MENJADI ASISTEN LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA


            Menjadi seorang AsLab belum pernah terbayangkan oleh gue sebelumnya. Bagaimana tidak, gue udah ditolak dua kali saat melamar menjadi Asisten Perpustakaan dan Asisten Lab Manajemen Menengah. Tapi gue gak putus asa, karena banyak kesempatan asal ada kemauan.

Sebenarnya menjadi Asisten Lab bagi gue adalah mencari pengalaman baru diluar perkuliahan, dimana kita mempunyai kewajiban, melatih diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan berbicara di depan umum. Hal tersebut berguna, agar kelak kita dapat mengembangkan kreatifitas yang sebelumnya pernah di asah, menjadi lebih baik lagi.

Asisten Lab mempunyai tugas seperti menyampaikan materi kepada praktikan (yaitu orang yang menerima materi kuliah), memberikan nilai saat di Lab, menginput data absen, mengecek kelengkapan tugas yang sebelumnya diberikan, dan lain-lain. Dan menurut gue, menjadi Asisten itu menarik, makanya gue mencoba untuk melamar (kembali) untuk menjadi seorang Asisten.

Pemberitahuan bahwa Lab Akuntansi Menengah membuka lowongan udah gue ketahui 1 bulan lebih sebelum deadline. Tapi karena faktor takut ditolak (lagi), gue belum berani memberikan berkas yang dibutuhkan.

Setelah mendapat informasi dari Kakak PJ Lab Ak-Men sewaktu semester 4, bahwa penerimaan Lab Ak-Men diperpanjang sampai 4 Juli, dan penerimaan Asisten tersebut berdasarkan perwakilan yang terbaik dari kelas, dan tidak perlu takut bersaing dengan kelas unggulan, maka gue pun segera mengajak V untuk memberikan berkas pada saat H-2 deadline. Setelah menaruh berkas di Lab Ak-Men, gue kembali mengajak V untuk sekalian menaruh berkas lamaran di Gedung Sekretariat Dosen untuk menjadi Staff Monitoring Barcode, walaupun deadline-nya masih 1 bulan lagi atau sampai 15 Agustus 2015.

Satu bulan kemudian, tepatnya setelah libur Idul Fitri dan Ujian Akhir Semester, dua buah pesan sampai ke gue yang memberitahukan bahwa Tes Tulis Barcode akan dilaksanakan pada 18 Agustus jam 08.00 dan Tes Tulis Lab Ak-Men dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus jam 09.00.

Dengan berbekal keyakinan dan mempelajari tes-tes potensi akademik, gue berangkat ke Kampus D. Setelah bertemu V, gue menunggu tes tulis berlangsung. Tak berapa lama, kami pun disuruh masuk ke ruang kelas dan mengerjakan tes tulis dalam waktu 60 menit.

Tes tulis berakhir, pengumuman seleksi tes tertulis akan diumumkan di web. Gue dan V pulang ke rumah, walaupun tidak percaya diri karena tes lumayan susah, tapi gue kembalikan lagi kepada Allah, karena setelah kita berdoa dan berusaha, saatnya berpasrahkan semuanya kepada Sang Pengatur Rezeki. Karena rezeki tak akan pernah tertukar bagaimana pun bentuknya.

Malam harinya, gue belajar untuk persiapan tes tulis Ak-Men. Ada perasaan malas karena takut ditolak lagi seperti yang sebelumnya. Gue cuma coba mempelajari kembali dasar-dasar Perangkat Lunak Akuntansi seperti MYOB, Zahir dan DEA.

V pun demikian, ia mengatakan dirinya malas untuk datang besok saat tes tulis di Lab Ak-Men, dan akan dipastikan dia tak akan datang. Semakin malas lah gue gak bakal ada temennya nanti.

Pukul 23.30 V mengabarkan bahwa gue lolos tes tertulis Barcode. Karena penasaran, gue coba cek web, dan Alhamdulillah gue lolos tes tertulis, tapi tidak dengan V. Dan pada tanggal 20 Agustus gue harus mengikuti tes wawancara untuk tahap akhir penyeleksian staff monitoring.

Gue semakin malas untuk datang ke Lab Ak-Men. Karena yang gue tahu, sudah ada 3 perwakilan dari kelas gue, ada S, G dan A. S memiliki IPK yang lebih tinggi dari gue, dan dia mahir mengerjakan software akuntansi. G dia memiliki wawasan yang baik dalam berbicara, karena juga seorang BEM. Dan A, dia juga lumayan cerdas saat Lab Ak-Men berlangsung. Lagi pula, gue udah diterima di Barcode, tinggal wawancara aja sih gampang. *sombong. #Astagfirullah.

Ayah memberi nasihat agar gue dapat mengerjakan tes tertulis dengan baik. Padahal dalam hati (boro-boro yah belajar, seingetnya aja deh..) Dan karena dukungan orangtua yang tiada henti, akhirnya aku berangkat menuju Kampus E. Sampai di parkiran gue ketemu F, yang ternyata dia juga mendaftar menjadi calon As-Lab. Wah saingan nambah kata gue dalam hati, makin down aja deh gue.

Gue menuju ke gedung 5, naik ke lantai 4 dan sampai diruang 545. (Lumayan juga kalau tiap hari naik ke lantai 4), disana gue bertemu Intan, Ayu, Putri, Dede (mereka teman sekelas waktu tingkat 1), dan berharap kita semua mantan kelas 1EB15 dapat diterima di Lab Akuntansi Menengah.

Tes tulis dibagi menjadi 2 Shift. Gue mendapat shift pertama bersama G, Intan, dan Ayu. Dan F,S, Putri, dan Dede mendapat shift kedua. Ujiannya lumayan mudah, karena soal gue masuk kategori zahir, myob dan rekonsiliasi bank. Zahir dan myob mengerti, tapi kalau rekonsil? Wassalam~

Pengumuman tes tulis akan diumumkan pada jam 11.30, dan kalau gue lolos maka akan lanjut ke tes tutor. Dan Alhamdulillah gue dan teman-teman gue lolos dalam tes tulis. Kita pun segera istirahat dan sholat sambil menunggu giliran tes tutor pada jam 13.00

TES TUTOR DIMULAI~

Gue sebenarnya mulai deg-degan karena akan berhadapan dengan kakak tingkat yang berperan sebagai praktikan yang susah belajar. Diantara teman-teman gue, gue mendapat giliran pertama untuk tes tutor. Dan benar, tingkah kakak-kakak itu membuat gue kesal karena nggak bisa menjelaskan materi yang seharusnya disampaikan, untung gue punya trik jitu membuat mereka diam dan memperhatikan gue haha.

Setelah tes tutor, gue diperbolehkan pulang dan melihat hasilnya di web Ak-Men pada pukul 21.00. Dan gue mulai berpasrah kembali kepada Allah, dan berpegang teguh bahwa rezeki tak akan pernah tertukar. Seandainya gue diterima di Barcode atau Lab Ak-Men, gue akan memilih yang terbaik jika memang ada rezeki gue disana.

Gue pulang kerumah dengan sedikit harap-harap cemas. Malam hari pukul 20.30 F bbm gue, mengabarkan bahwa dari kelas 2eb08 hanya gue dan G lolos dalam tes tutor. Alhamdulillah ya Allah. Allah Maha Baik, Maha pemberi rezeki. Setelah mengecek dan memastikan gue ada dalam list calon Asisten bersama Putri, Intan dan Dede, gue segera membicarakan hal ini kepada Ayah. Apa yang harus gue pilih. Karena tes wawancara barcode dilaksanakan hari kamis besok jam 8 di Kampus D, dan tes wawancara Lab Ak-Men dilaksanakan besok pula jam 9 pagi di Kampus E. Dan gue dengan bangga hati percaya bahwa gue akan diterima di Lab Ak-Men karena yang diterima sudah 30 orang dari depok, gak akan mungkin disaring lagi, Ayah pun berkomentar, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Dalam hal pekerjaan, wawancara menentukan hasil akhir apa seseorang layak atau tidak. Siapa tahu ada pengurangan penerimaaan asisten. Gue segera beristighfar.

Setelah berbincang, Ayah mengembalikan keputusannya kepada gue. Karena menurut Ayah, hati adalah jiwa yang paling murni, dengan mengikuti hati semua akan berjalan sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Akhirnya gue memutuskan untuk datang ke Kampus D untuk wawancara barcode berharap sebelum jam 9 gue sudah melakukan wawancara, lalu pergi ke kampus E untuk wawancara Lab Ak-Men.

Namun nyatanya, pukul 09.00 pun tes wawancara belum juga dimulai oleh panitia. Gue mulai gusar. Akhirnya dengan kemantapan hati, dengan keyakinan diri, gue pergi meninggalkan kampus D menuju kampus E, berharap dengan meninggalkan yang baik akan mendapatkan yang terbaik. Karena rezeki tidak akan pernah tertukar, dan gue mencoba berpikir untuk memberikan rezeki kepada yang berhak dibagian staff monitoring.

Sampai di kampus E, gue melakukan wawancara, dan Alhamdulillah gue lolos tes wawancara. Dan sudah dinyatakan menjadi seorang Asisten Laboratorium Akuntansi Menengah Universitas Gunadarma bersama Putri, Intan, dan Dede. Sayang, teman gue G, dari kelas 2EB08 harus berakhir ditahap terakhir.

Diterima menjadi seorang Asisten Lab bukan berarti telah bebas melakukan hal apapun, namun itu adalah tahap awal untuk mengemban tugas dalam menyampaikan materi sebaik-baiknya kepada praktikan. Semoga ini merupakan langkah awal yang baik yang Allah berikan, mengingat dua kali gue ditolak di Perpustakaan dan di Lab Ma-Men hihihi..

Banyak pelajaran yang dapat dalam tiga hari selama tes barcode dan lab Ak-Men, yaitu:
1.    Tidak boleh mendahului kehendak Allah. Percaya boleh, tapi tidak boleh takabur. Namun tetap yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.
2.      Jangan malas datang ke suatu tes. Karena kita gak akan tahu apa yang terjadi, bisa saja ada rezeki kita disana dengan barengi usaha.
3.   Jangan sombong, berpikir bahwa kita tidak akan gagal dalam suatu usaha sebelum usaha tersebut memberikan hasil.
4.       Tetap ikhtiar, dan berdoa. Kembalikan segala sesuatunya kepada Sang Pemberi Rezeki..
5.      Jalankan Amanah dengan baik! Ketika sudah mendapatkan apapun yang kita inginkan, jangan lupa untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik. Karena kita telah memilih sesuatu lalu Allah kabulkan, maka kita harus jalankan sepenuh hati. Jangan sembarangan saja, karena sudah tercatat bahwa ada tanggung jawab yang harus dijalani.
6.       Jangan mengeluh! Ketika kita sudah mengerjakan dengan sepenuh hati, tapi usaha atau hasil yang kita dapatkan tidak sepadan, maka kembali ingat bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar, Allah yang memberikan maka harus disyukuri dan terima.

^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar