Penulis : Felix Y. Siauw
Visualis : Emeralda Noor Achni
Penerbit : Mizania (Penerbit Mizan)
Tahun Terbit : Pertama, Juli 2013
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-9255–67-6
Harga :
Rp 56.000
Assalamu’alaikum Ukthi...
Berhijab memang sudah menjadi kewajiban bagi seluruh kaum muslimah, namun masih banyak muslimah yang belum mengenakannya, padahal Allah SWT sudah jelas-jelas menerangkan dalam (QS. Al-A’raaf: 26), yang berbunyi:
“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian utk menutup auratmu & pakaian indah utk
perhiasan. & pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu
ingat.”
Namun,
masih banyak muslimah yang belum mengenakannya, dan parahnya tak sedikit yang
menolaknya dengan berbagai alasan. Haduh, Ukhti..
Nah, banyak juga pertanyaan-pertanyaan klasik yang timbul
ketika ditanya kapan mau menutup aurat? Seperti, pertanyaan tentang mana yang
lebih dulu menghijabi hati atau diri, yang sering kali terdengar. Pertanyaan
itu bisa membingungkan kaum muslimah yang masih awam, sekaligus menjadi tameng
andalan bagi orang yang tidak ingin menghijabi dirinya, dengan alasan ingin
menghijabi hatinya lebih dahulu.
Ditambah lagi nih ukhti, ada alasan dengan memberikan pepatah don’t judge the book by its
cover, mereka yang tidak mau berhijab beralasan dengan berkata,
“percuma dihijab kepala dan badan kalau perbuatan masih maksiat, makanya saya
hijab hati dulu deh.” Pepatah yang benar, tapi dijadikan penyesat muslimah
untuk tidak berhijab.
Maka ustadz yang kini banyak menjadi rujukan khususnya remaja yang menjadi
follower twitter atau fanspage facebooknya menganggap bahwa semua itu adalah
alasan. Felix Siauw mengatakan bahwa Allah berfirman dalam Al-Qur’an menyuruh
muslimah menghijabi diri bukan hati. Apalagi logika mana yang masuk dengan
menghijabi hati, apakah hati harus dikeluarkan dulu baru dihijabi? Pertanyaan
dan pernyataan di atas, menjadi kalah dengan pernyataan Felix tersebut.
Felix menyatakan bahwa menghijabi diri adalah salah satu dari memperbaiki hati.
Maka, seharusnya tidak ada alasan lagi untuk menunda berhijab (halaman 136).
Namun walau begitu, masih ada saja yang akan berpikiran bahwa jika nanti dia
telah memakai kerudung panjang menjuntai hingga batas dada dan ditambah dengan
baju kurung yang menutupi mata kaki, akan dianggap sebagai ekstrimis,
fundamentalis, bahkan teroris. Pertanyaannya apakah sekejam itu Islam dan Allah
dengan mengharuskan memaksa wanita untuk berhijab?
Duh, ukthi.. kamu salah. Nah, untuk
kasus macam menangani kasus macam ini, yuk kita tengok dulu buku Yuk, Berhijab!
karya dari Ustadz Felix. Buku ini merupakan buku kedua hasil duet Ustadz Felix
dengan Emeralda Noor Achni atau lebih dikenal dengan Benefiko. Setelah berhasil
membahas fenomena pacaran di buku: Udah Putusin Aja, Ustadz Felix kali ini membahas
mengenai fenomena hijab di kalangan muslimah. Tentu kita tahu hijab sudah
menjadi sesuatu yang biasa terlihat di kehidupan kita.
Dan dibuku
keduanya ini, Ustadz Felix memulai dengan menggambarkan bagaimana kondisi
wanita diberbagai peradaban dan agama yang kerap diperlakukan sebagai
objek. Kemudian Ustadz Felix menjelaskan Islam mengangkat derajat
wanita, seperti bagaimana derajat ibu dalam Islam. Di beberapa bab berikutnya
penjelasan semakin spesifik tentang batas aurat wanita, jenis-jenis pakaian,
bagaimana berhijab yang syar'i dan fenomena-fenomena yang terjadi pada muslimah
terkait dengan hijab.
Hal
lain yang menarik dari buku ini ialah, kita akan banyak disuguhkan ilustrasi
kartun yang membuat menarik sekaligus mempermudah kita untuk paham konten
tulisannya. Percakapan-percakapan imajinatif ala Ustadz Felix juga tak
ketinggalan muncul dalam buku ini. Bahasa yang ia gunakan pun jelas dan mudah
dipahami. Belum lagi ada komik mengenai pengalaman Benefiko saat ia belum
berhijab, sudah berhijab dan berhijab syar'i. Komik ini juga menjelaskan
komentar-komentar beliau tentang hijab.
Buku
ini cocok untuk mereka yang ingin mempelajari hijab yang syar'i secara lugas
dan menarik. Cocok sekali untuk anak muda karena memuat banyak ilustrasi kartun
serta komik yang tidak membuat kita bosan untuk membacanya. Beberapa pembaca
mungkin akan tertohok oleh buku ini, namun jangan berhenti membacanya dan jangan
berhenti untuk menyempurnakan hijab. Hijab tanpa tapi, taat tanpa nanti.
Selamat membaca, Ukhti.. ☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar